Sabtu, 23 Maret 2024

Contoh Dokumen Instruksi Kerja: Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya

Instruksi Kerja: Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya

1. Tujuan

Instruksi kerja ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada karyawan dalam melakukan penyimpanan bahan kimia berbahaya dengan aman dan sesuai dengan standar keselamatan.

2. Ruang Lingkup

Instruksi kerja ini berlaku untuk semua karyawan yang terlibat dalam kegiatan penyimpanan, penanganan, dan penggunaan bahan kimia berbahaya di lingkungan perusahaan.

3. Referensi

  • Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
  • Standar Operasional Prosedur (SOP) Keselamatan Kerja Perusahaan terkait bahan kimia.

4. Definisi

Bahan Kimia Berbahaya: Bahan-bahan kimia yang memiliki potensi bahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

5. Prosedur Kerja

5.1 Identifikasi Bahan Kimia

  • Identifikasi dan klasifikasikan bahan kimia berbahaya sesuai dengan label dan MSDS (Material Safety Data Sheet) yang tersedia.
  • Pastikan penggunaan bahan kimia berbahaya hanya dilakukan oleh karyawan yang telah terlatih.

5.2 Penyimpanan yang Aman

  • Simpan bahan kimia berbahaya di tempat yang terpisah dari bahan-bahan lain yang tidak kompatibel.
  • Gunakan rak atau kabinet khusus yang tahan terhadap bahan kimia berbahaya dan sesuai dengan aturan penyimpanan yang ditetapkan.

5.3 Penandaan dan Labeling

  • Beri label dengan jelas pada setiap wadah bahan kimia berbahaya dengan informasi mengenai nama bahan, bahaya, tanggal kadaluarsa, dan instruksi penggunaan.
  • Pastikan semua label tetap terbaca dengan jelas dan tidak rusak.

5.4 Ventilasi dan Pengendalian Suhu

  • Pastikan ruang penyimpanan bahan kimia berbahaya memiliki ventilasi yang memadai untuk menghindari penumpukan gas berbahaya.
  • Jaga suhu ruang penyimpanan sesuai dengan persyaratan penyimpanan bahan kimia.

5.5 Penanganan Darurat

  • Siapkan kit penanganan darurat yang berisi peralatan pemadam kebakaran, perlengkapan pelindung diri (APD), dan informasi kontak darurat.
  • Latih karyawan dalam prosedur penanganan darurat, termasuk tindakan evakuasi dan pemadam kebakaran.

5.6 Pemantauan dan Inspeksi

  • Lakukan pemantauan rutin terhadap kondisi penyimpanan bahan kimia berbahaya.
  • Lakukan inspeksi berkala terhadap label, wadah, dan lingkungan penyimpanan untuk memastikan keamanan dan kelaikan bahan kimia.

6. Tindak Lanjut

Setiap insiden atau kejadian terkait penyimpanan bahan kimia berbahaya harus segera dilaporkan kepada atasan dan tim keselamatan kerja untuk tindakan lanjut dan evaluasi risiko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Dokumen Bukti Pelatihan Pengelola Dokumen K3

Bukti Pelatihan Pengelola Dokumen K3 Informasi Umum: Nama Peserta: [Nama Peserta Pelatihan] Jabatan: [Jabatan Peserta Pelatihan] ...